top of page
All Posts


Bastian Chapter 118
"Aku mengkhawatirkanmu, kau terlihat tidak sehat," kata Maximin, tidak bisa lagi menahan kekhawatirannya.
Alma dan anjingnya bermain-main di taman. Odette akhirnya menoleh untuk menatap Maximin. Wajahnya disinari matahari yang menembus pergola; ia terlihat bersinar.
"Aku baik-baik saja, Tuan Xanders. Tidak perlu khawatir."
"Yah, sebenarnya, Countess Trier yang paling mengkhawatirkanmu. Ia memintaku untuk menjengukmu karena saat ini ia sedang sibuk dengan kerabat di kota lain.
2 hari yang lalu


Bastian Chapter 117
Sandrine melihat ke luar jendela studio Franz Klauswitz dengan penuh minat. Terletak di daerah perumahan dekat Boulevard Préve, jalan itu dipenuhi dengan rumah-rumah kota yang bersih dan berornamen. Fakta bahwa banyak seniman telah menemukan pijakan mereka di sana berkat Franz.
"Pintunya terbuka," terdengar teriakan gembira Noah.
Sambil mengerutkan kening, Sandrine membiarkan tirai jatuh kembali ke jendela dan diam-diam menaiki tangga ke lantai dua. Noah berdiri menunggunya d
2 hari yang lalu


A Barbaric Proposal Chapter 122
Seseorang yang baru saja memenggal leher Garda Kerajaan berkata: [Tiwakan] "Ini menyenangkan."
Mengenakan pakaian Garda, perjalanan menuju kamar tidur Raja menjadi seperti permainan yang menegangkan. Mereka berjalan, berpura-pura menjadi Garda, dan segera menyingkirkan Garda asli yang merasa curiga.
[Tiwakan] "Kalau kekuatan fisikku cukup, rasanya aku bisa bermain seperti ini semalaman."
[Black] "Jangan terlalu percaya diri. Jumlah mereka masih banyak."
2 hari yang lalu


A Barbaric Proposal Chapter 121
Dug dug dug dug!
Di tepi pantai yang sunyi setelah matahari terbenam, terdengar suara kuda berlarian. Suara itu awalnya pelan, tetapi tak lama kemudian menjadi sangat bising hingga memekakkan telinga.
[Garda] "Di sana!"
Tempat asal suara tapak kaki kuda adalah sebuah penginapan yang besar dan megah, tak kalah dengan istana. Cahaya sudah menyala di setiap kamar penginapan mewah. Pintu masuk dan taman yang luas pun terang benderang seperti siang hari karena semua lampu menyala.
2 hari yang lalu


Bastian Chapter 116
Meja makan telah disiapkan di tengah malam yang tampak seperti pesta teh kasual—namun, hanya untuk satu orang. Odette menyaksikan adegan absurd itu sambil bersandar pada pilar. Ketika pelayan memindahkan meja di depan perapian, pelayan wanita membentangkan taplak meja dan menata makanan yang dibawa dengan troli saji.
"Kerja bagus," kata Bastian saat Dora selesai mengatur peralatan makan dan menjauh dari meja.
Setelah mencuci tangan, Bastian dengan santai mengambil tempat dudu
3 hari yang lalu


Bastian Chapter 115
"Kau yakin?" tanya Theodora, diselingi tawa singkat.
Kabar itu disampaikan oleh Molly, melalui bibinya, mengenai kebiasaan Bastian saat ini. Sejak kepulangan Bastian, Theodora mengira pria itu akan menceraikan Odette, tetapi kenyataannya tampak sangat berbeda. Rumor mengatakan Bastian menghabiskan setiap menit waktunya luang bersama istrinya, dan karena mereka telah menikah cukup lama, mereka mencoba memiliki anak dan memulai sebuah keluarga.
"Perkataan Molly tampaknya lebih
3 hari yang lalu


Bastian Chapter 114
Not terakhir meluncur keluar di solarium, dan Odette menghela napas lega saat mengangkat jarinya dari tuts piano. Meskipun tidak terbiasa seperti dulu, tangannya tidak sekaku yang dikira, tetapi Odette tidak yakin apakah kemampuannya cukup untuk mengambil pekerjaan sebagai guru piano.
Berdiri di depan piano, Odette mulai memeriksa kembali barang-barangnya. Bahkan jika berhasil melarikan diri, akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan, terutama jika ia melakukan kesalahan dan ket
3 hari yang lalu


A Barbaric Proposal Chapter 120
Meskipun terlihat tenang, suasana di penginapan terasa tegang. Batas waktu untuk menyerahkan Putri Blini adalah hari ini. Raja Sharka bisa saja mengirim utusan atau balasan, Raja bahkan juga bisa mengirim pasukan. Mereka harus siap menghadapi kemungkinan apa pun.
Ketegangan juga terasa di kamar Klima. Namun, jenis ketegangan yang sedikit berbeda.
[Liene] "Buburnya panas. Kau harus mendinginkannya."
[Black] "......"
Black memegang mangkuk bubur yang mengepul. Ia yang sudah me
4 hari yang lalu


A Barbaric Proposal Chapter 119
Para pelayan menangis sepanjang malam tanpa tidur. Jika Blini tidak marah karena mereka berisik, mereka pasti masih menangis sampai sekarang.
Blini yang tertangkap sebelum sempat naik perahu di saluran air, diseret kembali ke istana Pangeran. Komandan Garda dengan cepat menyerah, tetapi Raja yang murka tidak dapat menahan diri. Komandan Garda dipenggal di depan mata Raja tadi malam.
Entah bagaimana Raja juga tahu, Sekretaris pun dipenggal. Suara tawa Ratu Dileras terdengar.
4 hari yang lalu


A Barbaric Proposal Chapter 118
[Black] "Aku percaya kau mengerti maksudku, mengingat kau punya kepala untuk memakai mahkota."
Black yang hendak melangkah keluar tanpa penyesalan, berhenti sejenak dan menambahkan.
[Black] "Semua yang kukatakan barusan hanya berlaku selama Putri Nauk masih hidup. Jika sesuatu terjadi pada istriku..."
Komandan Tiwakan menyipitkan mata biru pucatnya yang setajam bilah pedang.
[Black] "Aku akan menghancurkan seluruh kerajaan ini."
Brak!
Komandan Tiwakan membuka pintu seolah mem
4 hari yang lalu
bottom of page