top of page
All Posts


A Barbaric Proposal Chapter 51
Nyonya Flambard menahan Liene, wajah dan suaranya menunjukkan keseriusan luar biasa.
[Ny. Flambard] "Dan saya akan memberitahu ini karena Anda tidak punya pengalaman, Putri, tapi tidak baik berhubungan badan selama demam bulanan. Sekuat apa pun godaan untuk memanjakan tubuh satu sama lain, Anda harus menghindarinya. Anda paham, kan?"
Liene sangat terkejut mendengar kata 'berhubungan badan' secara blak-blakan, sehingga ia menggeleng seolah tertegun, matanya melirik ke sana k
13 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 50
Liene memejamkan mata.
Momen itu juga sangat berarti baginya.
Meskipun ia telah tinggal di Kastil Nauk yang luas sejak kecil, tempat itu tidak terasa seperti rumah. Terlalu besar dan kosong.
Hanya setelah Black datang dan mengisi kekosongan itu barulah kastil mulai terasa penuh kembali. Seperti rumah sungguhan.
Liene mengulurkan tangan, menarik ujung pakaian Black dengan tangan gemetar.
[Liene] "Mungkinkah?"
[Black] "Mungkin. Jika kau menginginkannya, Putri."
13 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 49
[Liene] "..."
[Pria Tua] "..."
Keheningan pekat menyelimuti saat Liene berbicara dengan pria tua.
Ruang audiensi dan aula pertemuan terlalu tidak nyaman bagi pria tua dengan kaki yang cedera, karena tidak ada kursi selain yang diperuntukkan bagi bangsawan.
Namun seperti yang Black janjikan, ia membiarkan Liene bertemu pria tua itu, lalu menutup pintu di belakangnya saat ia pergi.
11 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 48
[Liene] "Oh, kurasa kau salah dengar. Kau tidak perlu masuk."
[Prajurit] "Tapi jika Anda menginginkan, saya bisa tetap di sini. Ruangan ini lumayan kecil, tapi cocok untuk latihan teknik pedang."
Cara bicara prajurit itu sangat santai mengingat waktu dan tempat, dan Liene sulit menahan tawa. Namun pada akhirnya, ia menggelengkan kepala dengan senyum ramah dan menyenangkan.
[Liene] "Aku akan memanggil jika ingin melihat kemampuan pedangmu."
11 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 47
Ciiit.
Pintu besi yang berkarat karena kelembapan udara menghasilkan suara derit mengerikan saat didorong.
Drap. Drap
Bahkan suara langkah kaki pun mencerminkan kelembapan penjara bawah tanah. Rambut hitam seorang pria berayun saat ia sedikit memiringkan kepala, melewati pintu besi yang sempit.
[Pria Tua] "..."
Sambil duduk di lantai, pria tua bersusah payah mengangkat kepalanya yang letih. Mata satu-satunya terbuka lebar dengan ekspresi terkejut.
[Pria Tua] "....!"
9 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 46
Ada suasana aneh di kamar tidur. Saat Liene ditinggalkan sendirian bersama Black, ia merasa seolah tercekik setiap kali bernapas.
[Liene] "...Terima kasih atas perhatianmu. Aku yakin kau punya urusan yang perlu diselesaikan, aku akan baik-baik saja sendirian di sini."
[Black] "Jika kau di posisiku, bisakah kau pergi begitu saja, Putri?"
[Liene] "..."
Black menganggap ekspresi tenang Liene sebagai jawaban.
[Black] "Berbaringlah. Aku akan menjagamu dari samping tempat tidu
2 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 45
Ia benci suaranya bergetar, tapi Liene segera berbicara dan memeluk erat dirinya.
[Liene] "Jika kau ingin menunjukkan kemampuan, carilah cara lain untuk membuktikannya. Lebih baik dengan cara yang membuatku dipenuhi antisipasi ketika akhirnya kita berbagi ranjang."
[Black] ".....Ini bukan cara yang tepat?"
[Liene] "Tidak, ini hanya membuatku merasa seolah kau mempermainkanku. Melakukannya tidak akan mendorongku untuk membuka hati, dan tubuhku yang bereaksi terhadap sentuha
2 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 44
Black memang pernah menyebutkan hal serupa. Ia tahu dirinya bertunangan, tapi mungkin baru sekedar inisiatif ayahnya.
[Liene] "Kalau begitu, tidak akan tercatat di arsip kerajaan, kan?"
[Ny. Flambard] "Saya tidak yakin."
[Liene] "Aku akan mencarinya, untuk berjaga-jaga."
Liene berbalik terburu-buru. Arsip kerajaan tersimpan di Kantor Raja.
Kumohon, semoga ada sesuatu yang tersisa di sana.
[Ny. Flambard] "Anda mau ke mana, Putri? Mengapa tiba-tiba Anda berbicara tentang
2 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 43
Ia ingin menciumnya.
Namun, entah mengapa, rasa malu menyelimuti dirinya.
Dulu, ia pernah berinisiatif menciumnya, jadi seharusnya tidak sesulit sekarang. Mungkin kala itu ia bisa melakukannya karena belum memahami apa pun.
Sekarang, setelah tahu bagaimana rasanya mencium pria ini... rasanya sulit sekali melakukannya.
[Black] "Aku tak terlalu mahir dalam hal semacam ini," ucap Black sambil menatap jari-jari Liene yang menyentuh lembut lehernya.
[Liene] "Hal semacam apa y
2 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 42
[Lyndon] "Ugh…"
Apa pun yang ia lakukan, rasa sakitnya tak kunjung reda. Dengan kedua pergelangan tangannya patah, ia bahkan tidak bisa bangkit dari posisi tengkurap hingga ia hanya terbaring kaku bagai papan.
[Laffit] "Apa sakit sekali?" tanya Laffit, masih berjuang mencari cara untuk mendekat. "Kita harus mencari dokter untukmu entah bagaimana caranya…"
[Lyndon] "Jangan bicara omong kosong! Para barbar itu tak akan pernah melakukannya!" Lyndon Kleinfelter mengaum, melamp
29 Mei
bottom of page