top of page
All Posts


Bastian Chapter 13
~ Apakah Ia Telah Menemukan Cinta? ~ Pemilik toko kelontong tua itu bangkit dari balik konter, suaranya menggema penuh otoritas. Bau tak sedap menyeruak dari bibirnya saat ia berbicara, menyesakkan udara di sekelilingnya. "Bawakan uangnya, jangan banyak omong kosong!" Duke Dyssen tersentak mundur, ekspresinya berkerut jijik. Di lingkungan kumuh dan miskin ini, terpaksa berpura-pura ramah dengan pedagang yang baru datang adalah beban tak tertahankan, namun ia tak punya piliha
25 Jul


Bastian Chapter 12
~ Darah Biru ~ "Mungkin aku sudah hidup terlalu lama." Saat Countess Trier mengamati kekacauan yang terjadi di hadapannya, ia merasakan keputusasaan melanda. Pemandangan Putri Isabelle menyerang Bastian Klauswitz dengan begitu histeris sungguh mengerikan. Seolah ia telah menyaksikan adegan langsung dari mimpi buruk. Meskipun telah berusaha sekuat tenaga, Countess merasa sulit untuk tetap membuka mata, karena peristiwa di hadapannya terasa terlalu berat untuk ditanggung. Denga
24 Jul


Bastian Chapter 11
~Situasi Kacau~ Musik waltz, dipimpin oleh langkah anggun dan percaya diri Bastian Klauswitz, mengalir bagai melodi di malam musim semi. Gerakannya mudah dan tepat, setiap langkah diambil dengan presisi dan ketenangan maksimal. Odette menatap takjub pada keahliannya, hampir mengira ia akan tersandung atau goyah, namun, ia justru meluncur mulus melintasi lantai dansa. Sikapnya tenang dan teguh seperti biasa, bahkan angkuh dalam kepercayaan dirinya, seolah menari adalah hal pal
24 Jul


A Barbaric Proposal Chapter 58
Black memiringkan kepalanya. Ia terlihat sangat terkejut, jelas sekali ia sama sekali tidak mengetahui kebenarannya sampai detik itu.
[Liene] "Meskipun kau tidak baik-baik saja… tidak apa-apa. Akulah yang berbohong."
[Black] "Aku mengira awalnya akan baik-baik saja. Jika kau punya anak dari pria lain, aku sungguh berpikir tidak masalah."
Tiba-tiba, suara Black merendah menjadi bisikan.
[Black] "Yang aku inginkan hanya kau, Putri
24 Jul


A Barbaric Proposal Chapter 57
Ada begitu banyak hal yang ingin Liene katakan pada Black, tapi entah mengapa, ia merasa kehabisan waktu.
Jadi, dari semua hal yang bisa ia ucapkan, Liene mengatakan hal yang paling ingin ia sampaikan.
Tidak ada anak.
Tak seorang pun pernah menjauhkanku darimu, jadi kau boleh mengambilku kembali seutuhnya.
Tapi ia tak bisa mengingat apa yang Black katakan sebagai balasannya—jika memang ia mengatakan sesuatu. Liene yakin itu hanya mimpi, tapi ternyata tidak. Black benar-be
4 Jul


A Barbaric Proposal Chapter 56
Black merendahkan suara, berlutut dan menatap tajam wanita malang itu.
[Black] "Semakin cepat kau bicara, semakin baik. Putramu menculik Putri Liene, tapi Putri Liene pasti masih hidup."
Suaranya rendah dan tidak banyak emosi, seperti biasa, tetapi tentara bayaran yang berdiri di sampingnya saling pandang saat mendengarnya. Black terdengar gugup.
[Ny. Henton] "P, Putri…..Liene….?"
[Black] "Jika Sang Putri hidup, aku tidak akan membunuh putramu."
[Ny. Henton] "T, tapi…m,
28 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 55
[Klimah] –'Jalannya seperti labirin. Api akan segera padam, jadi jangan pikirkan dan fokuslah menghitung langkah. Mata tak bisa diandalkan di sini. Andalkan saja jumlah langkah Anda.'
Klimah menjelaskan secara rinci jalan kembali ke kastil. Liene tidak menyangka area bawah tanah kastil begitu rumit, apalagi ada jalan menuju luar istana.
[Klimah] –'Bahkan keluarga Kleinfelter tidak tahu jalan ini.'
Hanya Sir Henton yang mengetahuinya.
26 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 54
Sir Henton mencoba melarikan diri, namun ketujuh keluarga segera mengirim orang-orang untuk mengejarnya. Ia akhirnya tertangkap dan tewas.
[Liene] "Kalau begitu….."
Sejak kejadian itu, penderitaan Klimah dimulai.
Namun mendengar kisahnya, Liene justru merasa semakin bingung.
[Liene] "Apakah Pangeran Fernand berhasil melarikan diri? Atau ia juga meninggal…?"
[Black] –'Aku hanya ingat pola yang pada sarung tangan mereka yang membunuh ayahku.'
Black mengatakan ia menyaksik
17 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 53
Meskipun api tak terlalu besar, kobarannya muncul di mana-mana.
Karena kastil sangat luas, tugas mereka menjadi sangat berat sebab para pemadam tak tahu di mana bara berikutnya akan menyala.
[Fermos] "Hah, saya rasa yang terburuk sudah lewat. Jika ingin, sepertinya sudah aman untuk Anda kembali."
Saat Fermos memberi isyarat aman pada Black, fajar sudah menyingsing.
Padahal… Fermos ingin mengatakannya lebih awal, tapi tak pernah mendapat kesempatan.
17 Jun


A Barbaric Proposal Chapter 52
Liene baru saja ingin mengungkapkan rahasianya.
Tok, tok—!
Seandainya saja tidak ada suara mendesak yang memanggil mereka dari balik pintu.
[Prajurit] "Tuanku! Apakah Anda di dalam?! Maaf mengganggu, tapi ada masalah serius!"
[Black] "..."
Black terdiam sesaat, menggumamkan sesuatu pada dirinya sendiri sebelum bangkit. Liene tak bisa mendengar apa yang Black katakan, tapi berdasarkan ekspresi kesalnya, mungkin saja sumpah serapah.
[Black] "Tunggu di sini."
16 Jun
bottom of page