top of page
All Posts


A Barbaric Proposal Chapter 41
[Fermos] "Berkat Putri, segalanya akan jauh lebih mudah sekarang. Membayangkan harus melihat para pendeta menanggalkan pakaian... Ugh, nafsu makan saya bisa hilang.”
Kini dengan petunjuk yang ada, mereka harus bergerak secepatnya.
Liene sudah memulai persiapan untuk mengumpulkan para dewan, sementara Black seharusnya pergi ke Kuil bersama Fermos. Tanpa membuang waktu, rombongan mereka bersiap menuju Kuil.
[Fermos] "Ah, ini kudanya.”
Beberapa prajurit bayaran muncul
28 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 40
Saat berbicara, Fermos mengangguk setuju.
[Fermos] "Sebenarnya ada hal yang ingin saya sampaikan..."
[Liene] "Sebelum kau meneruskan, aku harus bertanya... Ada apa dengan wajahmu?"
Liene menghampiri Fermos dengan ekspresi bingung, menanti jawabannya.
Sebelah wajah Fermos sepenuhnya biru lebam. Liene ingat, wajah Fermos tampak bersih saat terakhir ia melihatnya, kala menyeret Lyndon Kleinfelter keluar dari kantor raja.
[Liene] "Kau baik-baik saja? Siapa yang melakukan in
28 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 39
Begitulah adanya. Meski tak banyak cerita yang berhasil ia dengar dari Fermos, Black tetap mampu membayangkan dengan jelas apa yang sesungguhnya terjadi di Kantor Raja. Mengatakan bahwa kejadiannya 'sulit' bagi Liene akan menjadi pernyataan yang tak adil dan kejam.
Liene baru berusia sembilan belas tahun ketika ia mewarisi takhta, nyaris belum dewasa. Seorang putri muda berusia sembilan belas tahun tak ubahnya mangsa empuk bagi siapa pun yang ingin mengambil keuntungan
27 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 38
Pagi itu, seandainya saja bukan karena ulah Lyndon Kleinfelter, mungkin akan berlalu dengan indah. Hidangan di hadapannya sungguh memikat, dan alangkah lebih sempurna jika seseorang yang istimewa dapat melihatnya dalam balutan gaun favoritnya. Mungkin, pria itu akan kembali berujar bahwa ia tampak jelita. Ah… alangkah indahnya jika semua itu terjadi.
Liene mengiris daging panggang dengan hati-hati, lalu menyuapkan sepotong kecil ke dalam mulutnya. Ia mengunyah, namun tak sed
27 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 37
Ancaman Lyndon semakin berbahaya.
[Lyndon] "Kembalikan Laffit. Dialah satu-satunya alasan aku belum mematahkan lehermu. Gunakan tubuhmu untuk meyakinkan si barbar.”
[Liene] "Jangan membohongi diri sendiri. Sudah terlambat bagi keluarga Kleinfelter untuk melakukan apa pun sekarang. Sebaiknya kau menyerah dan terima saja siapa pemilik kedaulatan Nauk.”
[Lyndon] "Kau sepertinya memiliki kepercayaan yang aneh pada monster-monster itu, tapi kau harusnya menggunakan kepala kecil
26 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 36
Setelah selesai membersihkan diri, selanjutnya mengenakan pakaian.
Liene mengenakan gaun berwarna lilac, busana yang sudah lama tak terjamah. Di seluruh kain tipis, terdapat sulaman kecil yang detail—begitu halus hingga ia tak bisa menahan diri untuk tidak bertanya-tanya apa sulaman itu bisa sobek.
Praktis adalah kunci, sehingga sebagian besar pakaian yang tidak memiliki fungsi nyata segera dijual, namun gaun ini tetap tersimpan.
Satu-satunya alasan Liene menyimpan gaun in
26 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 35
Bibir mereka kembali menyatu.
Kali ini, ciuman mereka lebih terburu-buru dan tak sabar, begitu intens dan kuat tapi tidak kasar.
Saat Liene merasakan Black menusuk bibirnya dalam-dalam, semua akal sehatnya lenyap, digantikan oleh sensasi basah yang memabukkan.
Ciuman yang dahsyat meninggalkan kekacauan membara di benaknya. Seolah semua pikiran telah terhapus sepenuhnya, menyisakan hanya indra yang telanjang.
Perasaan tangannya yang merayapi punggungnya, tubuhnya yang dit
25 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 34
Tubuh Liene bergetar, lalu Black mengajukan pertanyaan.
[Black] "Kau takut?"
[Liene] "... "
Liene tak bisa menjawab, baik ya maupun tidak.
[Black] "Tahanlah."
Kemudian bibir Black menyentuhnya.
Liene tersentak, menarik napas pendek dan tiba-tiba. Perasaan saat seseorang yang tak terlihat mengecup tengkuknya sungguh aneh tak terkira. Apa karena lehernya belum pernah tersentuh ciuman siapa pun sebelumnya?
Rasanya Black sedang membuka bagian dirinya yang tersembunyi
25 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 33
Liene menanti dalam diam, menunggu setiap kata yang akan terucap dari bibir pria itu.
[Black] "Entah kau terlalu licik demi keuntunganmu sendiri, ataukah kau memang polos hingga rasanya menggelikan.”
[Liene] "...Tak satu pun dari ucapanmu yang terdengar seperti pujian.”
[Black] "Apa karena kau tahu aku takkan mampu menolak setiap keinginanmu, Putri?"
[Liene] "A-Apa... itu yang kau pikirkan?"
[Black] "Kau memahami apa yang terjadi hari ini."
[Liene] "... "
25 Mei


A Barbaric Proposal Chapter 32
Saat itu, benak Liene mendadak kosong, untung tangannya dengan sigap bergerak sendiri. Ia segera meraih handuk yang terhampar di dekatnya dan menyelimuti tubuhnya yang tanpa busana. [Liene] "A-apa yang k-kau lakukan…..?" Namun, tak seperti tangannya yang cekatan, bibirnya kelu, tak mampu berucap sempurna. [Liene] "A-aku, aku kira…. sudah aku kunci….." Di saat itulah Black mengalihkan pandangannya, lalu berucap perlahan. [Black] "...Jadi karena itu rupanya." [Liene] "…?"
22 Mei
bottom of page