top of page
All Posts


Bastian Chapter 19
~ Dia Milikku ~ Odette, orang terakhir yang pergi, bangkit perlahan dari tempat duduknya di antara penonton. Sudah waktunya ia menemani Bastian ke pesta mewah yang akan diadakan di ruangan megah Markas Angkatan Laut. Ia sebenarnya bisa saja pergi sendiri, tapi ia merasa akan menjadi tindakan bodoh. Odette menarik napas dalam dan mempersiapkan diri saat berdiri di bawah lengkungan megah yang menghubungkan stadion dan klub. Ia bangga dengan janjinya untuk mempertahankan standar
31 Jul


Bastian Chapter 18
~ Medan Perburuan ~ Odette menatap pria itu dengan kening berkerut, duduk di tribun, saat ia melihat nomor kapten – 3 – yang dikenakan oleh Bastian Klauswitz. Tak butuh waktu lama bagi Odette untuk memahami mengapa pria biasa ini bisa memiliki posisi terhormat di tim yang didominasi keturunan keluarga terkemuka. Saat pertandingan berlangsung, pemain yang dengan cekatan menguasai bola mulai berlari menuju gawang tim lawan, dengan Kapten Klauswitz – nomor 3 – memimpin serangan.
31 Jul


A Barbaric Proposal Chapter 62
Tepat seperti dugaannya. Wanita ini memang ada hubungannya dengan Klimah.
Klimah bercerita bahwa keluarga Kleinfelter telah mengambil dan mengurung ibunya. Karena itu, ia harus melakukan semua yang diperintahkan keluarga Kleinfelter.
[Liene] "Kalau begitu, kau tetap harus takut. Jika kehilangan nyawa sekarang, putramu tak akan pernah bisa pulih. Klimah memilikimu, karena itulah ia bisa bertahan sampai saat ini. Pikirkan apa yang akan terjadi padanya jika kau mati."
31 Jul


Bastian Chapter 17
~ Kekasih Palsu ~ Odette von Dyssen terpukau begitu melewati lengkungan megah menuju stadion. Di tengah struktur berbentuk tapal kuda itu, terhampar taman asri yang damai. Menjelajahi area ini sangat menyenangkan karena pintu masuk dan keluar terhubung oleh jalur yang indah. Namun, langkah tergesa-gesa Odette untuk menyelesaikan tugasnya terhenti saat ia mengamati bangunan klub polo yang ternyata jauh lebih rumit dari dugaannya. Meski begitu, ia bertekad menyelesaikan semua u
30 Jul


A Barbaric Proposal Chapter 61
Ellaroiden segera berteriak, mencoba menutup pintu.
Gedebuk—!
Namun, meskipun ia sudah berusaha sekuat tenaga, percuma saja.
[Black] "Suaramu nyaring sekali."
Pemimpin Tiwakan memandangnya, suaranya tenang dan pelan.
[Black] "Tapi berkat itu, aku bisa mendengarmu dengan jelas, bahkan dari luar."
[Ellaroiden] "A-apa….? Apa yang sedang kau….!"
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Black melayangkan pukulan cepat ke dada Ellaroiden, menjatuhkannya. Buk—!
28 Jul


A Barbaric Proposal Chapter 60
[Liene] "Apa masalahnya?"
Liene mendongak menatap Fermos, memiringkan kepalanya.
[Fermos] "Seperti yang Anda ketahui, ada kendala besar dalam prosesi pernikahan Anda saat ini—Perjanjian Risebury. Anda mengatakan Kuil memiliki kekuatan untuk membatalkannya, tetapi sekarang jabatan Kardinal kosong, dan Perjanjian itu sendiri sudah bobrok, jadi kita tidak bisa menunjuk Kardinal baru dengan mudah."
28 Jul


Bastian Chapter 16
~ Berani dan Ceroboh ~ Odette von Dyssen menghadiri pertemuan pada waktu yang sesuai bagi para tamu biasa, berbaur mulus dengan keramaian. Namun, ketenarannya menjadi penghalang bagi kedatangan yang tenang ini, menarik perhatian dari segala penjuru. Ella von Klein, tak sabar menanti kedatangan Odette, bergegas menghampirinya dan menyapanya dengan hangat, "Halo, apa Anda ingat saya? Kita bertemu di pesta dansa malam itu." Dengan senyum hangat, Odette menjawab, "Ah ya. Anda put
28 Jul


Bastian Chapter 15
~ Hadirnya Ketenangan dalam Keindahan ~ Aula megah Museum Sejarah Seni ramai dengan kerumunan penonton, menyerupai kawanan lebah yang menemukan bunga-bunga mereka, tak sabar mendengar berita yang dibisikkan dari telinga ke telinga. Bintang pertunjukan, bagaimanapun, adalah pasangan yang tak terduga — cucu seorang pedagang barang antik dan anak dari seorang putri yang terlupakan, dua jiwa yang dipersatukan oleh takdir, namun dianggap tidak serasi oleh kaisar. Mereka melangkah
26 Jul


A Barbaric Proposal Chapter 59
[Nyonya Flambard] "Apa Anda yakin baik-baik saja?"
Liene tak pernah bangun siang sebelumnya. Jadi, saat hal itu terjadi untuk pertama kalinya, Nyonya Flambard sedikit terkejut. Ketika Liene mengatakan bahwa ia tak ingin beranjak dari ranjang dan hanya bermalas-malasan sepanjang pagi, Nyonya Flambard sulit memercayai pendengarannya.
[Nyonya Flambard] "Apa Anda yakin tidak sakit? Anda tidak menyembunyikan sesuatu karena tak ingin membuat siapa pun khawatir, kan?"
26 Jul


Bastian Chapter 14
~ Salju Musim Semi ~ Di tengah keramaian makan siang hari Sabtu, sebuah meja istimewa menarik perhatian semua orang. Sebagai tempat favorit bagi orang kaya dan terkenal, tujuan makan siang itu terasa jelas. Namun Bastian tak gentar, menjadi pemain sukarela dalam permainan mak comblang. Dengan anggun, ia menyambut kesempatan untuk bertemu kembali dengan Odette dalam waktu dekat, karena ia tak melihat alasan untuk menolak. Insiden yang disebabkan oleh sang putri rupanya telah
25 Jul
bottom of page