top of page
All Posts


Bastian Chapter 75
※Apa Kau Mencintai Suamimu?※ Siang itu, toko musik di 12th Rahner Street tampak sepi. Selain pemiliknya yang berwajah lelah duduk di balik rak pajangan usang, hanya ada dua pelanggan: seorang wanita paruh baya asyik melihat-lihat partitur, dan seorang wanita muda yang tampak kehabisan napas. Di dalam ruangan, alunan waltz yang meriah mengalun dari speaker, melodinya berpadu dengan bintik-bintik debu yang berkilauan di udara. "Kenapa terburu-buru? Kau masih punya sepuluh menit
21 Agu


Bastian Chapter 74
※Bukti Pernikahan※ Pahlawan dan Sang Jelita. Begitulah foto Kapten Klauswitz dan istrinya diiringi pujian yang cukup manis. Dengan senyum sinis, Theodora membuka koran pagi itu. Artikel utama tentang festival angkatan laut tahun ini seolah menjadi persembahan untuk Bastian Klauswitz. Hatinya terasa sakit saat membaca pujian meluap-luap Angkatan Laut kepada cucu penjual barang antik yang kini disebut pahlawan. Ia dengan acuh tak acuh meletakkan koran terlipat di pinggir meja t
21 Agu


Bastian Chapter 73
※Tapi, Bagaimana Jika...※ Odette terkejut saat menerima undangan tak terduga dari tempat yang terasa akrab, tetapi jauh. Nama di undangan itu, Theodora Klauswitz, membingungkannya. Theodora meminta kehadiran Odette di rumahnya untuk pertemuan minum teh minggu depan. Kesederhanaan alasannya hanya menambah kebingungan Odette. Sejak Theodora dan keluarganya enggan menghadiri pernikahannya, tidak ada komunikasi di antara mereka. Mengingat ketegangan yang terus-menerus terjadi ant
21 Agu


Bastian Chapter 72
※ Seperti Cahaya Itu ※ "Oh, maafkan kami," ucap manajer bianglala sambil tersenyum ramah saat ia menyentuh garis pembatas, menandai area terlarang. Tepat saat Odette mendekati tanda di tengah rantai, penumpang terakhir bianglala turun. "Kami harus tutup lebih awal hari ini karena poros putarnya bermasalah dan suaranya semakin berisik. Saya putuskan untuk menghentikannya demi pemeriksaan. Semoga anda mengerti," manajer itu menjelaskan tergesa-gesa sambil berjalan menuju ruang
20 Agu


Bastian Chapter 71
※ Malam Ajaib ※ Berjalan bergandengan tangan, Odette menyusuri taman hiburan yang ramai, tenggelam dalam suasana meriah. Genggamannya pada tangan Bastian seperti genggaman anak kecil yang sedang berlibur. Pandangan Odette tertuju pada permen kapas di tangannya, hadiah manis pengganti Tira. Rasanya seperti mimpi. Odette ragu untuk memakannya, tetapi ia juga tidak bisa membuangnya. Situasinya serba salah. Odette menghela napas pasrah, lalu mengangkat pandangannya, menatap Basti
20 Agu


A Barbaric Proposal Chapter 68
Kesedihan yang tadinya mulai reda, kini kembali membanjiri hati Liene. Melihat Liene berbicara di antara isak tangis, mata Black menunjukkan ketidakpastian.
[Black] "Aku merasa sedikit putus asa."
[Liene] "Putus asa...? "
Putus asa? Untuk apa? Apa yang Black bicarakan? Terutama karena dialah yang bersikap begitu dingin hingga membuat Liene menangis.
Black membawa Liene yang terisak kembali ke tempat tidur. Ia mendudukkan Liene di atas bantal terbesar
19 Agu


A Barbaric Proposal Chapter 67
[Liene] "....!"
Liene terkesiap begitu keras hingga nyaris menyakiti dirinya sendiri.
[Liene] "Kau... tidak tidur?"
[Black] "Tadinya begitu."
Dalam kegelapan pekat, mata pucat Black terlihat semakin jelas saat menatap Liene. Tatapan pria itu tak tergoyahkan dan tak berkedip, persis seperti tatapan hewan buas yang mengincar mangsanya.
[Black] "Ternyata kau juga belum tidur, Putri."
[Liene] "Aku... tidak bisa tidur."
[Black] "Aku mengerti."
19 Agu


A Barbaric Proposal Chapter 66
Black baru menyadarinya, ini pertama kalinya Nyonya Flambard berbicara dengannya berdua saja. Pengalaman ini jauh berbeda dari dugaannya dulu, saat Nyonya Flambard hanya memandangnya sebagai tentara bayaran barbar yang menakutkan tanpa alasan jelas.
Cara Black memberi perintah kepada anak buahnya sangat jelas dan ringkas. Ia memang tidak terdengar sopan, tapi ia tidak membentak atau berbicara dengan kasar. Anehnya, aura yang ia pancarkan justru mirip dengan aura bangsawan ti
19 Agu


A Barbaric Proposal Chapter 65
Nyonya Flambard adalah orang yang paling repot jika pakaian Liene rusak. Tapi setiap kali Liene mencoba membantu, ia selalu menolak, berkata ia tidak akan pernah berhenti melakukan tugas untuk sang Putri selama matanya masih bisa melihat, termasuk mencuci pakaiannya.
[Liene] "Ini hanya jus buah, jadi sedikit bilasan sudah cukup."
Tapi Nyonya Flambard menggelengkan kepalanya dengan cepat, matanya penuh emosi.
[Nyonya Flambard] "Saya tidak tahu. Jika jus buah, justru lebih s
19 Agu


Bastian Chapter 70
※ Karena Kita Saling Mencintai ※ "Mau pergi ke sana?" Bastian menawarkan, suaranya selembut angin yang membelai telinga Odette. Odette menoleh dengan terkejut. Tanpa pemberitahuan, Bastian sudah berdiri di sampingnya, di depan jendela dengan pemandangan sungai yang indah. "Sepertinya tidak terlalu jauh dari sini," komentar Bastian, matanya menyipit mengamati Sungai Schulter yang bermandikan cahaya matahari terbenam. Di pandangannya, Bianglala dari taman hiburan yang diamati O
19 Agu
bottom of page