top of page


Bastian Chapter 58
~ Aku Berjanji ~ Saat Odette sedang bersiap untuk berjalan-jalan, ia diinterupsi oleh kabar panggilan telepon dari Tira, yang tinggal di asrama Akademi Putri Gillis. Dengan tergesa-gesa, ia menyembunyikan tas berisi makanan yang telah ia siapkan untuk anjing-anjing liar dan menuju ruang kerja untuk menjawab panggilan. [Halo, Kakak!] Dengan napas dalam, ia mengangkat gagang telepon dan mendengar suara ceria Tira di seberang sana. [Pelan-pelan, adikku sayang. Kau akan kehabisan
14 Agu


Bastian Chapter 57
~ Kebenaran dalam Kebohongan ~ Meskipun peluang untuk menang tampaknya kecil, Odette mengumpulkan tekad dan memulai rutinitas harian dengan ketukan di pintu. "Masuklah," suara Bastian terdengar dari balik pintu yang tertutup. Odette tidak ragu lagi, membuka kunci pintu, dan masuk ke kamar tidur Bastian meskipun ia masih merasakan beban yang tidak bisa dihilangkan. Tak lama kemudian, kepala pelayan dan seorang pelayan datang membawa nampan berisi sarapan sederhana. "Odette." T
14 Agu


Bastian Chapter 56
~ Cahaya yang Menanti ~ "Kau tahu, ayahku dulunya seorang pandai besi," Molly berceloteh tanpa henti, hingga akhirnya mulai bercerita tentang keluarganya. "Sayangnya, dia terluka parah dalam kecelakaan dan sudah tidak sehat untuk waktu yang lama." Odette melirik cermin di depan meja rias dan melihat Molly sedang menyisir rambutnya. Ketika mata mereka bertemu, senyum malu-malu Molly menyentuh hati Odette. Kepribadian gadis muda yang cerewet dan ceria itu persis seperti Tira, a
14 Agu


Bastian Chapter 55
~ Kebiasaan ~ Sinar mentari pagi mengintip dari balik jendela, menyinari ruangan dengan kehangatan. Bastian menggeliat dan duduk, menikmati suasana damai di pagi hari. Ia melirik Odette yang masih terlelap. Gaun tidurnya sedikit melorot, memperlihatkan lekuk lehernya yang ramping. Tatapannya menyusuri leher jenjang dan tulang selangka yang halus, lalu berhenti pada dadanya yang naik-turun dengan tenang. Walaupun tertutup selimut dan gaun tidur, tidak sulit untuk menebak apa y
13 Agu


Bastian Chapter 54
~ Perselingkuhan ~ "Dia sangat merindukan ibunya," kata Countess, dengan cekatan meredakan ketegangan. "Ya, dia cemburu pada anak-anak lain yang punya ibu," timpal wanita lain yang menyaksikan adegan itu dengan gelisah. "Alma memang sangat menyukai Odette." Sementara itu, Maxime membawa putrinya yang tidak bisa dihibur menjauh dari kerumunan. Saat mereka menjauh ke sisi lain pantai, Alma terus memutar lehernya dan berteriak memanggil Odette. "Mohon maaf, Kapten Klauswitz," Ma
13 Agu


Bastian Chapter 53
~ Keluarga Biasa ~ Duke Dyssen, dengan penuh amarah, bertanya sekali lagi, "Apa suratnya tidak sampai?" seolah lupa bahwa ia telah diberi jawaban yang sama berkali-kali. Perawat itu dengan sopan menjawab dengan menahan diri, "Saya bisa pastikan, Tuan, tidak ada surat yang dikirimkan kepada Anda." Duke selalu mengoceh omong kosong ketika pertama kali bangun, tetapi akhir-akhir ini kondisinya semakin buruk. Perawat itu benar-benar khawatir ia mungkin perlu dirawat di bangsal ke
13 Agu


Bastian Chapter 52
~ Pria Rendahan ~ Saat Bastian memasuki kamar Odette, ia merasa seolah-olah sedang melintasi ambang batas ke dunia lain. Suara air samar-samar dari kamar mandi hanya menambah keheningan mencekam yang menyelimuti ruangan, diperkuat oleh pintu tertutup yang memisahkan kamar tidur mereka. Meskipun sudah larut malam, ruangan itu seterang siang hari, dipenuhi cahaya yang seolah-olah memancar dari setiap sudut. Ia bertanya-tanya apakah Odette lebih menyukai kecerahan, kontras denga
13 Agu


Bastian Chapter 51
~ Aku akan Mengikutimu dari Belakang ~ Odette menatap padang rumput dengan ekspresi sedikit bingung. Beberapa kuda dengan santai berkeliaran di padang rumput yang luas, dikelilingi pagar putih. Meskipun ia tahu bahwa kandang kuda terletak di sekitar area itu, ini pertama kalinya Odette mengunjunginya. "Tuan, Nyonya, apa Anda di sini?" panggil para pekerja kandang saat mereka bergegas menyambut. Saat Bastian berbicara dengan penjaga kandang, Odette melihat lebih dekat ke padan
13 Agu


Bastian Chapter 50
~ Bulan Madu Sungguhan ~ Kabar bulan madu Kapten Klauswitz dan istrinya dengan cepat menjadi perbincangan hangat di mansion. Teori tentang pernikahan yang tidak harmonis yang selama ini diyakini kini dianggap tidak valid. Semuanya terasa palsu dan bohong. "Aku dengar tadi malam mereka tidur di ranjang yang sama?" Perhatian semua orang di ruang pelayan terpusat pada kepala pelayan, asisten nyonya rumah, saat ia muncul. Dora duduk dan menuang secangkir teh untuk dirinya sendiri
12 Agu


Bastian Chapter 49
~ Pergantian Musim ~ Kelelahan yang mendera Bastian sepanjang hari terasa semakin berat setelah ia selesai mandi. Rambutnya basah dan berantakan, tetapi ia terlalu lelah untuk peduli. Ia hanya menyisir rambutnya dengan jari sambil mengenakan jubah mandi yang kancingnya dibiarkan terbuka. Sudah lama sekali ia tidak mendapatkan tidur nyenyak. Bastian telah memaksakan diri tanpa henti untuk menyelesaikan pekerjaan jauh lebih cepat dari jadwal. Hari demi hari, ia terus bekerja, h
12 Agu


Bastian Chapter 48
~ Rabu, Saat Suaminya Pulang ~ Thomas Muller menghela napas berat saat mendekati sang tuan muda. "Sudah waktunya kau istirahat, teman. Kau sudah mengurung diri di sini sepanjang akhir pekan, jadi pulanglah dan beristirahat yang layak." Bastian melangkah masuk ke kantornya sambil tersenyum. Seragam Angkatan Lautnya masih rapi, seolah baru saja memulai hari. Meski beban kerja yang berat sejak Senin, ia memancarkan energi tak biasa, langkahnya yang cepat menyembunyikan kelelahan
12 Agu


Bastian Chapter 47
~ Biarkan Saja Berlalu ~ Odette sedang asyik membaca buku di dekat air mancur, tampak tenang dan tidak menyadari bahwa janjinya telah dibatalkan. Bastian menghela napas saat palang penghalang terangkat, dan mobil merayap mendekat ke air mancur, melewati para perwira yang berdiri siap. Jalan di depan Admiralty bercabang menjadi tiga yang mengelilingi air mancur. Untuk mencapai jalan barat yang mengarah ke Istana Kekaisaran, mereka harus memutarinya. Bastian berharap mobil teru
12 Agu


Bastian Chapter 46
~ Penantian Panjang ~ Di awal Preve Avenue, berdiri Departemen Angkatan Laut, sebuah bangunan megah di pusat kota. Bangunan itu diapit oleh Sungai Prater yang luar biasa dan kantor-kantor pemerintah yang mengesankan. Odette menatap bangunan megah itu, mengagumi puncak menara emasnya yang menjulang ke langit, dihiasi dengan lambang trisula yang melambangkan kekuatan dewa laut yang mengagumkan. Meskipun telah melewati tempat itu berkali-kali, baru hari itu matanya benar-benar t
12 Agu


Bastian Chapter 45
~ Aristokrat Sempurna ~ Odette dengan tenang menceritakan pengalamannya tinggal di Ardene. Ia mengungkapkan rencana untuk membangun paviliun serta membeli perabotan dan lukisan baru. Ia juga menyebutkan kebutuhan mendesak untuk membalas undangan yang belum terjawab. Namun, Bastian baru benar-benar memahami visi Odette saat mendengar wanita itu membahas jenis flora dan fauna spesifik yang akan ditanam di taman paviliun. "Nyonya tadi menghubungi saya," kata Lovis. Lovis belaka
11 Agu


Bastian Chapter 44
~ Bagai Bunga Hanyut di Arus ~ Saat menuruni jalan setapak menuju lembah, mata Bastian tak sengaja menangkap pemandangan yang memikat. Seorang wanita cantik berdiri di dalam air sungai yang beriak setinggi lutut, mengalihkan perhatiannya dari tujuan semula. Ia bertanya-tanya apa yang sedang wanita itu lakukan di sana, tanpa menyadari sekelilingnya. Ternyata wanita itu adalah Odette, sosok misterius yang tak lama lagi akan memenuhi setiap pikiran dan imajinasinya. Seperti kek
11 Agu


Bastian Chapter 43
~ Belenggu Perjanjian Palsu ~ Para pengunjung memisahkan diri menjadi dua kelompok saat mendekati pintu masuk hutan. Para wanita dan anak-anak berjalan menyusuri lembah untuk berpiknik, sementara para pria, dipimpin oleh Laksamana Demel, berangkat memancing ikan trout. "Hati-hati dan perhatikan langkahmu. Jangan sampai kita membawa tamu ke medan berbahaya," pesan Marquis Demel sebelum ia memasuki hutan birch yang menawan bersama rombongannya. Bastian dan Odette, yang berdiri
11 Agu


Bastian Chapter 42
~ Pemenang Licik dan Kejam ~ Sebuah melodi alam beresonansi di udara saat pepohonan berdesir dan bergoyang mengikuti irama angin. Mata Odette berkedip, dadanya naik turun dengan cepat saat ia terbangun dari mimpi buruk yang mengerikan. Ia tidak menyadari di mana ia berada sampai rasa kantuknya mereda sejenak. Odette menghela napas pelan, pengakuan diam-diam atas tidurnya yang tak sengaja. Ia mengalihkan pandangan ke ranjang di sisi lain ruangan yang gelap. Di sana, ia meliha
11 Agu


Bastian Chapter 41
~ Muncul Bak Bidadari ~ Suara bising dan sorak-sorai pesta mulai pudar saat Odette menaiki tangga menuju lantai tiga, di mana kamar tamu berada. Seorang pelayan mengantarnya ke kamar di ujung timur. Meski gelap, Odette tahu bahwa di siang hari, kamar tidur itu pasti menyuguhkan panorama menakjubkan dari danau yang tenang dan hutan lebat di lereng bukit. "Aku bisa mengurus diri sendiri," ucapnya berterima kasih kepada pelayan yang sudah membantunya berganti pakaian. Setelah p
11 Agu


Bastian Chapter 40
~ Kali Ini, Mari Berusaha Untuk Menang ~ Odette melongokkan kepalanya ke luar jendela dengan gugup saat kendaraan itu semakin menuruni pegunungan. Meskipun langit cerah, hutan pinus yang lebat di sekitar mereka menciptakan suasana yang terasa mencekam. Sangat kontras dengan panas terik yang mereka tinggalkan di kaki gunung, angin sejuk berdesir di antara pepohonan tinggi yang seolah menusuk langit, menghadirkan nuansa yang aneh. Keheningan hutan yang lebat menyelimuti mereka,
10 Agu


Bastian Chapter 39
~ Di Balik Ribuan Tabir ~ Kopi yang tak tersentuh tergeletak di meja, uapnya naik perlahan hingga gelembungnya hilang dan cairan itu mendingin. Sementara itu, sepotong kue di depannya meleleh, lapisan cokelatnya menjadi berantakan karena panas. Pemandangan kue yang perlahan hancur dan kopi yang tak tersentuh menimbulkan rasa tidak nyaman dalam dirinya, seolah ia melihat dunianya berantakan dalam gerakan lambat. Bastian mengamati meja, lalu membanting cangkir tehnya dengan bu
10 Agu
bottom of page