top of page


Bastian Chapter 78
"Aku tidak pernah mengiriminya surat! Kau sudah tahu, kan?!" seru Duke Dyssen, suaranya semakin meninggi saat ia menyuarakan ketidaksetujuannya.
Odette menundukkan pandangan dan menatap mata ayahnya. Ia tampak rapuh, seperti anak kecil bermasalah yang butuh kenyamanan. Odette berharap semuanya bohong, tetapi jauh di lubuk hatinya, ia sudah tahu kebenarannya. Ayahnya tidak mengatakan apa-apa selain kejujuran.
Theodora Klauswitz memang telah mencuri surat-surat ayahnya
22 Agu


Bastian Chapter 77
Odette menarik tali kendali, mengarahkan kudanya menjauh dari jalan utama menuju jalan samping. Kuda itu, dengan cerdasnya langsung mengerti perintah dan berbelok sesuai arahan. Irama langkah kaki kuda bergema di sepanjang jalan setapak di dalam hutan, yang dihiasi dengan warna-warni daun musim gugur yang kaya dan hidup. Saat Odette mendekati tepi Hutan Hitam, yang berada di antara dua rumah megah, perjalanan mereka pun berhenti sejenak.
"Jalannya ada di sini."
22 Agu


Bastian Chapter 76
※Jika Seseorang Harus Pergi ke Neraka※ *TL Note: Chapter ini kelanjutan dari webtoon episode 60 Manik mata Odette yang melebar, dipenuhi oleh sosok Bastian, berkilau dengan cahaya tenang. Di dalam tatapan itu tersimpan emosi yang mirip kepercayaan, sangat berbeda dengan matanya saat masih diliputi ketakutan dan kewaspadaan. Bastian menatap Odette dengan kelembutan damai, kata-katanya sesaat tertahan dalam keheningan lembut. Ia telah mencapai sebuah keputusan, dan sekarang ada
21 Agu


Bastian Chapter 75
※Apa Kau Mencintai Suamimu?※ Siang itu, toko musik di 12th Rahner Street tampak sepi. Selain pemiliknya yang berwajah lelah duduk di balik rak pajangan usang, hanya ada dua pelanggan: seorang wanita paruh baya asyik melihat-lihat partitur, dan seorang wanita muda yang tampak kehabisan napas. Di dalam ruangan, alunan waltz yang meriah mengalun dari speaker, melodinya berpadu dengan bintik-bintik debu yang berkilauan di udara. "Kenapa terburu-buru? Kau masih punya sepuluh menit
21 Agu


Bastian Chapter 74
※Bukti Pernikahan※ Pahlawan dan Sang Jelita. Begitulah foto Kapten Klauswitz dan istrinya diiringi pujian yang cukup manis. Dengan senyum sinis, Theodora membuka koran pagi itu. Artikel utama tentang festival angkatan laut tahun ini seolah menjadi persembahan untuk Bastian Klauswitz. Hatinya terasa sakit saat membaca pujian meluap-luap Angkatan Laut kepada cucu penjual barang antik yang kini disebut pahlawan. Ia dengan acuh tak acuh meletakkan koran terlipat di pinggir meja t
21 Agu


Bastian Chapter 73
※Tapi, Bagaimana Jika...※ Odette terkejut saat menerima undangan tak terduga dari tempat yang terasa akrab, tetapi jauh. Nama di undangan itu, Theodora Klauswitz, membingungkannya. Theodora meminta kehadiran Odette di rumahnya untuk pertemuan minum teh minggu depan. Kesederhanaan alasannya hanya menambah kebingungan Odette. Sejak Theodora dan keluarganya enggan menghadiri pernikahannya, tidak ada komunikasi di antara mereka. Mengingat ketegangan yang terus-menerus terjadi ant
21 Agu


Bastian Chapter 72
※ Seperti Cahaya Itu ※ "Oh, maafkan kami," ucap manajer bianglala sambil tersenyum ramah saat ia menyentuh garis pembatas, menandai area terlarang. Tepat saat Odette mendekati tanda di tengah rantai, penumpang terakhir bianglala turun. "Kami harus tutup lebih awal hari ini karena poros putarnya bermasalah dan suaranya semakin berisik. Saya putuskan untuk menghentikannya demi pemeriksaan. Semoga anda mengerti," manajer itu menjelaskan tergesa-gesa sambil berjalan menuju ruang
20 Agu


Bastian Chapter 71
※ Malam Ajaib ※ Berjalan bergandengan tangan, Odette menyusuri taman hiburan yang ramai, tenggelam dalam suasana meriah. Genggamannya pada tangan Bastian seperti genggaman anak kecil yang sedang berlibur. Pandangan Odette tertuju pada permen kapas di tangannya, hadiah manis pengganti Tira. Rasanya seperti mimpi. Odette ragu untuk memakannya, tetapi ia juga tidak bisa membuangnya. Situasinya serba salah. Odette menghela napas pasrah, lalu mengangkat pandangannya, menatap Basti
20 Agu


Bastian Chapter 70
※ Karena Kita Saling Mencintai ※ "Mau pergi ke sana?" Bastian menawarkan, suaranya selembut angin yang membelai telinga Odette. Odette menoleh dengan terkejut. Tanpa pemberitahuan, Bastian sudah berdiri di sampingnya, di depan jendela dengan pemandangan sungai yang indah. "Sepertinya tidak terlalu jauh dari sini," komentar Bastian, matanya menyipit mengamati Sungai Schulter yang bermandikan cahaya matahari terbenam. Di pandangannya, Bianglala dari taman hiburan yang diamati O
19 Agu


Bastian Chapter 69
※Induk Burung※ Setelah melewati tikungan, kereta keluarga Herhardt memasuki jalan menuju mansion . Jalan itu benar-benar mengesankan dengan deretan pohon plane menjulang yang mengapit di kedua sisinya. Odette mengamati pemandangan di luar jendela dengan rasa cemas dan kagum. Jalan dihiasi bayangan matahari yang menembus celah-celah di antara lengkungan cabang-cabang pohon. Pintu masuk di titik terjauh juga sama indah dan megah dengan keagungan keluarga Herhardt. Semuanya aka
19 Agu


Bastian Chapter 68
~ Liburan Palsu ~ Saat kereta dari ibu kota berhenti di Stasiun Carlsbar, Tira melompat dari bangku. Begitu pintu kereta terbuka, para penumpang membanjiri peron, mengisi tempat yang tadinya sepi dengan keramaian. Rok seragam sekolah Tira berkerut saat ia dengan semangat menuju kereta. Setelah bersiap-siap, Tira berjuang melewati kerumunan. Meskipun sejak pagi ia sudah berusaha keras untuk terlihat rapi seperti siswi teladan, ia didorong dan disenggol, membuatnya tampak acak-
19 Agu


Bastian Chapter 67
~ Trill ~ Dari semua orang di dunia, Bastian memang pria paling aneh. Sejauh apa pun memikirkannya, hanya itulah satu-satunya kesimpulan yang bisa Odette tarik. Bastian perlahan mendekati piano dan menatap partitur musik dalam diam untuk waktu yang cukup lama. Tatapan tajamnya begitu serius, seolah memiliki pemahaman mendalam tentang musik dan melodi. "Aku meninggalkan pesan memintamu untuk tidur duluan. Apa kau tidak tahu karena tidak bertemu Dora?" Odette memecah keheningan
18 Agu


Bastian Chapter 66
~ Langkah Mundur ~ Maria Gross mendongak terkejut. Ia segera memegang erat-erat sampel kain yang hampir jatuh, buku-buku jarinya memutih karena cengkeraman yang kuat. "Kau punya anjing?" serunya. Odette tersenyum, "Ya, saya punya, Nyonya Gross. Anak anjing yang lucu. Saya akan tunjukkan lain kali Anda berkunjung ke mansion." Setelah menyesap teh, ia meletakkan cangkir itu kembali ke tatakan. Maria tampak terkejut dengan berita tersebut, mengisyaratkan bahwa ia sama sekali ti
18 Agu


Bastian Chapter 65
~ Permata Terindah dalam Hidupku ~ 'Aku tidak akan mati sendirian seperti ini.' Dengan keyakinan teguh, Duke Dyssen mengakhiri surat panjangnya, menguatkan kembali hatinya yang sempat goyah. Pesan terakhir ini ditulis dengan logika yang tak tergoyahkan, jauh lebih baik dari semua upaya sebelumnya. Setelah meletakkan pena, Duke Dyssen mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Hutan yang tadinya hijau subur kini telah berubah menjadi perpaduan warna musim gugur yang memesona,
18 Agu


Bastian Chapter 64
~ Jangan Tutup Matamu ~ Suara nada terakhir yang beresonansi disambut dengan tepuk tangan meriah. Odette terkejut dan segera menoleh ke arah sumber suara. Bastian sedang bertepuk tangan sambil bersandar di pintu masuk ruangan. "Bastian?" Secepat mungkin, Odette melompat berdiri dari depan piano. Bastian menghentikan tepuk tangannya dan berjalan perlahan melintasi solarium. "Penampilan yang luar biasa, Nyonya, dan aku sungguh-sungguh," kata Bastian. Sambil berdiri dengan tanga
15 Agu


Bastian Chapter 63
~ Awal yang Baru ~ Margrethe, si anak anjing, adalah pendamping setia Odette, mengikuti setiap gerakannya seperti bayangan. Bahkan ketika Odette sibuk dengan tugas lain, Margrethe tidak pernah berpaling. Setiap kali Odette merasakan tatapan aneh dan menunduk, Margrethe sudah ada di sana, menatapnya penuh kasih sayang dan kepercayaan, seolah Odette adalah seluruh dunianya. Odette menghentikan jahitan dan meletakkan jarumnya, sebuah senyum lembut terukir di bibirnya. Margrethe,
15 Agu


Bastian Chapter 62
~ Merah dan Biru ~ Kedatangan misi diplomatik Belov di Kementerian Angkatan Laut yang tidak terduga mengejutkan semua orang. Awalnya, rencana mereka langsung menuju istana terpisah setelah pidato peringatan di Majelis Nasional. Namun, ketertarikan intens Pangeran Mahkota pada Kementerian Angkatan Laut yang berada di dekat sana memicu perubahan rencana mendadak. Karena kaisar sudah memberikan izin, tidak ada pilihan selain mengabulkannya. Akibatnya, Kementerian Angkatan Laut t
15 Agu


Bastian Chapter 61
~ Aku Tak Membencinya ~ Odette menggali lubang dengan sekuat tenaga, dan kini tangannya berlepotan tanah basah. Pakaian dan sepatunya juga berantakan. Ia dengan tenang mencoba membersihkan kotoran dari dirinya, tetapi jauh di lubuk hati, Odette tahu semuanya sia-sia. Bastian mendekatinya saat Odette bangkit dan mengambil pakaiannya yang kotor. Anak anjing yang ketakutan merengek dan bersembunyi di balik kaki Odette. "Kau sepertinya punya kecenderungan untuk sengsara, ya?" Seb
15 Agu


Bastian Chapter 60
~ Malam Ini Tak Boleh Menghancurkanku ~ Di bawah naungan pohon maple, di mana janji-janji yang tak terucapkan menggantung di udara, yang tersisa hanyalah sebuah kaleng kosong. Odette bergegas memeriksanya, menyapu pandangannya ke sekeliling, mencari anjing-anjing liar yang selama ini membuatnya sibuk. Mereka tidak ada di sana, seperti yang ia duga, tetapi pemandangan itu tetap membuatnya merasa sedikit kecewa. Ia menyalahkan Bastian karena telah menimbulkan semua kekacauan in
15 Agu


Bastian Chapter 59
~ Skandal Berkelas ~ "Jika saya pergi tanpa bertemu Kapten Klauswitz, rasanya sayang sekali. Saya senang Anda ada di sini." Maxime buru-buru menyerahkan putrinya kepada pengasuh yang mengikuti sambil mengungkapkan kekecewaannya karena harus pergi tanpa bertemu Kapten Klauswitz. "Selamat siang, Tuan Xanders," jawab Bastian seraya menjabat tangan Count. "Saya tidak menduga Anda akan mampir ke rumah sederhana saya." Ia melirik sekilas Odette yang mendekatinya dalam diam, sebelum
14 Agu
bottom of page